Sinar Itu ….
By : Nissa Khoirunnisa
Mengapa tak pernah ku terima sampai saat ini,,
keadilan ibarat sebuah manusia purba ..
begitu sulit di dapatkan , sulit di cari ..
kebanyakan mereka hanya ada di antara kepura”an ..
ketika belum menjadi emas,, dia berusaha menjadi tembaga, perunggu dan kemudian perlahan dia berusaha menarik orang” untuk menjadikannya sebagai emas ..
keadilan ibarat sebuah manusia purba ..
begitu sulit di dapatkan , sulit di cari ..
kebanyakan mereka hanya ada di antara kepura”an ..
ketika belum menjadi emas,, dia berusaha menjadi tembaga, perunggu dan kemudian perlahan dia berusaha menarik orang” untuk menjadikannya sebagai emas ..
Begitu pula dengan pemerintahan di negeri ini ..
seolah tak ada yang ingin mengerti keadaan rakyat mereka ..
seolah tak ada yang ingin mengerti keadaan rakyat mereka ..
Penguasa itu ibarat emas yang terbentuk atas dasar keadilan
yang terpura-pura ..
Tak pernah ada yang tahu isi hati mereka ..
Benarkah itu tulus ?? atau hanya menjadikan bekal untuk bisa
meraih tujuan mereka ,, yaitu berkuasa dan mewujudkan semua yang mereka
mau,sekalipun itu harus membunuh rakyatnya perlahan-lahan ..
Astagfirullah ..
Mengapa sampai sedemikian kejamnya ??
Tak pernahkah mereka mencontoh pribadi Rasulullah dan para
sahabatnya ..
Tak sedikitpun mereka menzalimi bahkan membunuh rakyat
mereka dengan peraturan dan kebijakan yang malah membebani rakyat .. seperti
fakta di bawah ini :
Sebagai pemimpin negara
Kalau mau jujur… sebetulnya hingga
saat ini belum ada pemimpin negara yang mampu bersaing dengan Nabi Muhammad
saw. Tanpa berniat mempromosikan diri sebagai “calon pemimpin”…dan hanya
berniat untuk menjalankan Syiar Islam Nabi menjalankan “Kampanye”… Cara yang
beliau kerjakan pun benar-benar terstuktur… sahabat sahabat yang menjadi
tulang punggung beliau dalam perjuangan ini… mempunyai kharisma yang cukup besar
dalam golongannya masing-masing. Sebut saja Abu Bakar ra. yang mewakili
kalangan tua dan tokoh masyarakat. Kemudian Ali bin Abi Thalib ra.
mewakili kalangan muda terpelajar. Khadijah ra. mewakili kalangan wanita
pengusaha. Zaid bin Haritsah ra. mewakili
kalangan tenaga kerja (khadam). Bilal bin Rabah ra. mewakili
kalangan mantan budak. Ibnu Shihab Ar-Rumi mewakili belahan dunia barat
(Romawi). Salman Al-Farisi mewakili belahan dunia Timur (Persia ). Utsman bin Affan ra.
mewakili kalangan saudagar. Asma binti Abu Bakar ra. mewakili kalangan aktivis
perempuan. Aisyah binti Abu Bakar ra. mewakili kalangan wanita terpelajar. Umar
bin Khattab ra. mewakili kalangan elit dan pejabat publik. Usamah bin zaid
ra.mewakili anak-anak belasan tahun (remaja lingkungan).
Abdullah bin Umar ra. mewakili kalangan remaja terpelajar. Hasan bin Tsabit ra.
mewakili kalangan pujangga seniman dan penyair. Zaid bin Tsabit ra. mewakili kalangan muda ahli
bahasa. Mus’ab bin Umair ra. mewakili kalangan elit muda perkotaan. Abdullah
bin Ummi Maktum ra. mewakili
kalangan tunanetra. Rafi’ bin Khudaij ra.mewakili olahragawan cabang
memanah. Samrah bin Jundab mewakili olahragawan cabang gulat. Rufaidah ra. mewakili kalangan dokter dan perawat
(tenaga medis). Al-Habbab ibnu Mundzir ra.mewakili kalangan militer dan ahli
strategi perang. Nuaim bin Mas’ud ra. mewakili
kalangan ahli rekayasa dan menejemen konflik. Ummu Aiman ra. mewakili wanita pekerja dan Ibu
Rumah Tangga. Abdullah ibnu Mas’ud ra. mewakili
kalangan Qurra’ (Qari Al-Qur’an) Dengan mendasarkan nama-nama diatas, cukuplah
kiranya fakta bahwa nabi adalah pemimpin yang disegani, dicintai, dihargai,
dipuja, oleh semua lapisan rakyatnya. Lalu beliau telah mampu merangkul begitu
banyak golongan.. dan mereka medaulat Nabi sebagai pemimpin… sikapnya tidak
berubah… beliau tetap saja sebagai pribadi yang sangat bersahaja dan patut
ditiru simak kisah yang berkaitan
dengan seorang penyapu masjid dibawah ini.. Kharqaa’,
perempuan berkulit hitam itu entah dari mana asalnya. Orang hanya tahu bahwa ia
seorang perempuan tua yang sehari-hari menyapu mesjid dan membuang sampah.
Seperti galibnya tukang sapu, tak banyak orang yang memperhatikannya. Sampai
suatu hari ketika Nabi Muhammad SAW tiba-tiba bertanya kepada para sahabatnya,
“Aku kok sudah lama tidak melihat Kharqaa’; kemana gerangan perempuan itu?”
Seperti kaget beberapa sahabat menjawab: “Lho, Kharqaa’ sudah sebulan yang lalu
meninggal, ya Rasulullah.” Boleh jadi para sahabat menganggap kematian Kharqaa’
tidak begitu penting hingga perlu memberitahukannya ’ kepada Rasulullah SAW.
Tapi ternyata Rasulullah SAW dengan nada menyesali, bersabda: “Mengapa kalian
tidak memberitahukannya kepadaku? Tunjukkan aku dimana dia dikuburkan?”.
Orang-orang pun menunjukkan kuburnya dan sang pemimpin agung pun bersembahyang
di atasnya, mendoakan perempuan tukang sapu itu. Simak juga kisahnya yang gagah berani
saat memimpin… Perang..Uhud. Simak kemampuannya dalam mengadakan hubungan
inetrnasional dengan berkirim surat
yang bertujuan utnuk “memproklamirkan Islam” kepada para raja dan gubenur dari
negara lain. Dalam hubungan dalam negeripun… Nabi dengan sangat piawai..
meletakkan kaum-kaum yang ada di mekah dalam posisi yang sama. untuk
menghindari adanya paham minoritas ataupun mayoritas yang lebih utama. Dalam hari-hari
kepemimpinannya beliau apa adanya…, dekat dengan siapa saja, rakyatnya, juga
musuhnya. Tidak ada batas pagar penghalang, pengawal yang berwajah kaku,
pun aturan protokoler.
Saat itu berkembang ajaran Islam
yang integral dan terpadu (syamil mutakamil). Tidak hanya dipahami
dalam tataran normatif-konseptual, tetapi juga dipraktekkan pada tataran
implementatif-operasional
ADAKAH PEMIMPIN SAAT INI SEPERTI
BELIAU ?????
Laa haula walaa quwwata illa
billah ..
“Dan orang-orang
yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang berbuat baik”
QS An kabut : 69
Semoga bermanfaat ..
Sumber : cahayamuslimah.com