All About Me

Senin, 15 Juni 2015


Sinar Itu ….

By : Nissa Khoirunnisa

Mengapa tak pernah ku terima sampai saat ini,,
keadilan ibarat sebuah manusia purba ..
begitu sulit di dapatkan , sulit di cari ..
kebanyakan mereka hanya ada di antara kepura”an ..
ketika belum menjadi emas,, dia berusaha menjadi tembaga, perunggu dan kemudian perlahan dia berusaha menarik orang” untuk menjadikannya sebagai emas ..

Begitu pula dengan pemerintahan di negeri ini ..
seolah tak ada yang ingin mengerti keadaan rakyat mereka ..
Penguasa itu ibarat emas yang terbentuk atas dasar keadilan yang terpura-pura ..
Tak pernah ada yang tahu isi hati mereka ..
Benarkah itu tulus ?? atau hanya menjadikan bekal untuk bisa meraih tujuan mereka ,, yaitu berkuasa dan mewujudkan semua yang mereka mau,sekalipun itu harus membunuh rakyatnya perlahan-lahan ..

Astagfirullah ..
Mengapa sampai sedemikian kejamnya ??
Tak pernahkah mereka mencontoh pribadi Rasulullah dan para sahabatnya ..
Tak sedikitpun mereka menzalimi bahkan membunuh rakyat mereka dengan peraturan dan kebijakan yang malah membebani rakyat .. seperti fakta di bawah ini :

Sebagai pemimpin negara

Kalau mau jujur… sebetulnya hingga saat ini belum ada pemimpin negara yang mampu bersaing dengan Nabi Muhammad saw. Tanpa berniat mempromosikan diri sebagai “calon pemimpin”…dan hanya berniat untuk menjalankan Syiar Islam Nabi menjalankan “Kampanye”… Cara yang beliau kerjakan pun  benar-benar terstuktur… sahabat sahabat yang menjadi tulang punggung beliau dalam perjuangan ini… mempunyai kharisma yang cukup besar dalam golongannya masing-masing. Sebut saja Abu Bakar ra. yang mewakili kalangan tua dan tokoh masyarakat. Kemudian Ali bin Abi Thalib ra.  mewakili kalangan muda terpelajar. Khadijah ra. mewakili kalangan wanita pengusaha.  Zaid bin Haritsah ra.  mewakili kalangan tenaga kerja (khadam). Bilal bin Rabah ra. mewakili kalangan mantan budak. Ibnu Shihab Ar-Rumi mewakili belahan dunia barat (Romawi). Salman Al-Farisi mewakili belahan dunia Timur (Persia). Utsman bin Affan ra. mewakili kalangan saudagar. Asma binti Abu Bakar ra. mewakili kalangan aktivis perempuan. Aisyah binti Abu Bakar ra. mewakili kalangan wanita terpelajar. Umar bin Khattab ra. mewakili kalangan elit dan pejabat publik. Usamah bin zaid ra.mewakili anak-anak belasan tahun (remaja lingkungan). Abdullah bin Umar ra. mewakili kalangan remaja terpelajar. Hasan bin Tsabit ra. mewakili kalangan pujangga seniman dan penyair.  Zaid bin Tsabit  ra. mewakili kalangan muda ahli bahasa. Mus’ab bin Umair ra. mewakili kalangan elit muda perkotaan. Abdullah bin Ummi Maktum  ra. mewakili kalangan tunanetra. Rafi’ bin Khudaij  ra.mewakili olahragawan cabang memanah. Samrah bin Jundab mewakili olahragawan cabang gulat. Rufaidah ra. mewakili kalangan dokter dan perawat (tenaga medis). Al-Habbab ibnu Mundzir ra.mewakili kalangan militer dan ahli strategi perang. Nuaim bin Mas’ud ra. mewakili kalangan ahli rekayasa dan menejemen konflik. Ummu Aiman ra. mewakili wanita pekerja dan Ibu Rumah Tangga. Abdullah ibnu Mas’ud ra. mewakili kalangan Qurra’ (Qari Al-Qur’an) Dengan mendasarkan nama-nama diatas, cukuplah kiranya fakta bahwa nabi adalah pemimpin yang disegani, dicintai, dihargai, dipuja, oleh semua lapisan rakyatnya. Lalu beliau telah mampu merangkul begitu banyak golongan.. dan mereka medaulat Nabi sebagai pemimpin… sikapnya tidak berubah… beliau tetap saja sebagai pribadi yang sangat bersahaja dan patut ditiru simak kisah yang berkaitan dengan seorang penyapu masjid dibawah ini.. Kharqaa’, perempuan berkulit hitam itu entah dari mana asalnya. Orang hanya tahu bahwa ia seorang perempuan tua yang sehari-hari menyapu mesjid dan membuang sampah. Seperti galibnya tukang sapu, tak banyak orang yang memperhatikannya. Sampai suatu hari ketika Nabi Muhammad SAW tiba-tiba bertanya kepada para sahabatnya, “Aku kok sudah lama tidak melihat Kharqaa’; kemana gerangan perempuan itu?” Seperti kaget beberapa sahabat menjawab: “Lho, Kharqaa’ sudah sebulan yang lalu meninggal, ya Rasulullah.” Boleh jadi para sahabat menganggap kematian Kharqaa’ tidak begitu penting hingga perlu memberitahukannya ’ kepada Rasulullah SAW. Tapi ternyata Rasulullah SAW dengan nada menyesali, bersabda: “Mengapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku? Tunjukkan aku dimana dia dikuburkan?”. Orang-orang pun menunjukkan kuburnya dan sang pemimpin agung pun bersembahyang di atasnya, mendoakan perempuan tukang sapu itu. Simak juga kisahnya yang gagah berani saat memimpin… Perang..Uhud. Simak kemampuannya dalam mengadakan hubungan inetrnasional dengan berkirim surat yang bertujuan utnuk “memproklamirkan Islam” kepada para raja dan gubenur dari negara lain. Dalam hubungan dalam negeripun… Nabi dengan sangat piawai.. meletakkan kaum-kaum yang ada di mekah dalam posisi yang sama. untuk menghindari adanya paham minoritas ataupun mayoritas yang lebih utama. Dalam hari-hari kepemimpinannya beliau apa adanya…, dekat dengan siapa saja, rakyatnya, juga musuhnya.  Tidak ada batas pagar penghalang, pengawal yang berwajah kaku, pun aturan protokoler.
Saat itu berkembang ajaran Islam yang integral dan terpadu (syamil mutakamil). Tidak hanya dipahami dalam tataran normatif-konseptual, tetapi juga dipraktekkan pada tataran implementatif-operasional

ADAKAH PEMIMPIN SAAT INI SEPERTI BELIAU ?????
Laa haula walaa quwwata illa billah ..

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.  Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik”                                                                                       QS An kabut : 69


Semoga bermanfaat ..



Sumber : cahayamuslimah.com